Penjelasan Neurodivergent
Apa itu Neurodivergent?
Neurodivergent (atau neurodivergen) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan individu dengan cara berpikir, belajar, atau berperilaku yang berbeda dari mayoritas orang (disebut neurotipikal). Ini bukanlah gangguan atau penyakit, melainkan bentuk keberagaman fungsi neurologis dalam populasi manusia.
Neurodivergensi dapat mempengaruhi kemampuan berkomunikasi, konsentrasi, interaksi sosial, cara menyerap informasi, dan pengolahan emosi, tetapi juga sering membawa kekuatan unik seperti kreativitas, ketelitian, atau pola pikir out-of-the-box.
- ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
→ Kesulitan fokus, hiperaktif, dan impulsif.
✔️ Contoh: mudah terdistraksi, sulit duduk diam lama, sering lupa tugas kecil. - Autisme (Autism Spectrum Disorder / ASD)
→ Tantangan dalam komunikasi sosial, empati, dan kecenderungan pada rutinitas atau minat khusus.
✔️ Contoh: kesulitan memahami ekspresi wajah, menyukai pola atau topik tertentu secara berulang. - Dyslexia
→ Kesulitan membaca, mengeja, atau memahami simbol huruf.
✔️ Contoh: huruf sering tertukar, membaca lambat atau melewatkan kata. - Dyscalculia
→ Kesulitan memahami angka dan konsep matematika dasar.
✔️ Contoh: kesulitan menghitung uang, memahami jam atau urutan angka. - Tourette Syndrome
→ Munculnya gerakan atau ucapan tiba-tiba (tics) yang tidak bisa dikontrol.
✔️ Contoh: mengedipkan mata, mengeluarkan suara atau kata-kata tanpa disengaja. - OCD (Obsessive Compulsive Disorder) (Terkadang dianggap neurodivergent secara luas)
→ Pikiran obsesif yang diikuti perilaku kompulsif untuk mengurangi kecemasan.
✔️ Contoh: mencuci tangan berulang karena takut kuman, memeriksa pintu berkali-kali.
📝 Catatan: Tidak semua kondisi dalam daftar ini dianggap neurodivergent oleh semua ahli. Namun, dalam konteks keberagaman neurologis, istilah ini semakin banyak digunakan secara inklusif untuk mendukung pemahaman, penerimaan, dan akomodasi bagi semua bentuk fungsi otak yang berbeda.
Comments
Post a Comment